"Ketika seseorang beranjak 11 tahun dan kelipatannya, maka hari ketika dia berusia 11 tahun atau kelipatannya (baca: hari ulang tahunnya) adalah hari lahirnya. Contoh, jika dia lahir hari Senin, maka dia berusia 11 tahun atau kelipatannya pada hari Senin juga."
Sepertinya, hipotesis itu cukup aneh. Tetapi, hal ini sangat mungkin terjadi, karena tanggal dan bulan yang sama di tahun yang berurutan akan berselisih satu hari, pada tahun biasa, atau dua hari, pada tahun kabisat. Tidak percaya? Coba saja cek kalender Anda. Sebagai contoh, aku lahir pada hari Senin bulan Januari 1991. Dan urutan Hari Ulang Tahun (HUT)-ku adalah sebagai berikut:
Tahun|HUT---------Tahun|HUTTerbukti, kan?
1991--Senin-------1997----Selasa
1992---Selasa-------1998---Rabu
1993---Kamis-------1999---Kamis
1994---Jum'at-------2000---Jum'at
1995---Sabtu--------2001---Minggu
1996---Minggu------2002--Senin
Beranjak dewasa, ketika aku duduk di bangku SMA, aku mempunyai pemikiran lain tentang hal ini, yaitu:
"Ketika seseorang beranjak 17 tahun, maka hari ketika dia berusia 17 tahun juga merupakan hari lahirnya."
Sekali lagi, hipotesis ini benar ketika melihat contoh kasusku:
Tahun|HUT----------Tahun|HUTDan hipotesisku terbukti lagi.
2003---Selasa--------2007---Minggu
2004---Rabu---------2008---Senin
2005---Jum'at
2006---Sabtu
Namun, ternyata hipotesis-hipotesis di atas tidak selalu terbukti pada setiap orang. Hal ini terungkap ketika di suatu hari di pengujung masa SMA, aku mengecek HUT orangtuaku, ternyata hanya salah satu hipotesis saja yang terbukti pada kedua orangtuaku. Hal ini tentunya membuat aku menjadi semakin penasaran.
Beberapa minggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 Juli 2008, aku mencoba meneliti (?) hal ini, tentunya dengan mengorbankan sedikit waktu belajarku. Kali ini, aku mencoba mengelompokkan orang berdasarkan tanggal lahir mereka. Jika aku misalkan ada lima tahun berbeda, yaitu TK1, X, Y, Z, dan TK2, dimana TK1 dan TK2 adalah tahun kabisat, maka pembagiannya sebagai berikut:
Klp 1: Orang-orang yang dilahirkan antara tanggal 1 Maret tahun TK1 sampai 28 Februari tahun X.dan setiap kelompok memenuhi hipotesisku di saat-saat yang berbeda (nanti juga tahu...). Setelah melakukan serangkaian prosedur (beuh, bahasanya...), aku menemukan bahwa ketika
Klp 2: Orang-orang yang dilahirkan antara tanggal 1 Maret tahun X sampai 28 Februari tahun Y.
Klp 3: Orang-orang yang dilahirkan antara tanggal 1 Maret tahun Y sampai 28 Februari tahun Z.
Klp 4: Orang-orang yang dilahirkan antara tanggal 1 Maret tahun Z sampai 29 Februari tahun TK2.
setiap kelompok beranjak 28 tahun, mereka berusia 28 tahun tepat di hari lahirnya. Hal ini membuatku memikirkan sebuah hipiotesis lagi, yaitu:
"Ketika seseorang beranjak 28 tahun atau kelipatannya, maka hari ketika dia berusia 28 tahun atau kelipatannya merupakan hari lahirnya."Ternyata, kali ini hipotesisku benar. Setelah melakukan serangkaian prosedur, aku mendapatkan hasil seperti ini:
Klp1: 6, 17, 23, 28, 34, 45, 51, 56, 62, 73, 79, 84, 90, 101, 107, 112,...Karena jarang ada orang yang berusia lebih dari 100 tahun, aku tidak meneruskan penghitunganku. Mungkin kalau diteruskan lagi, kita akan bertemu dengan angka 140.
Klp2: 6, 11, 17, 28, 34, 39, 45, 56, 62, 67, 73, 84, 90, 95, 101, 112,...
Klp3: 11, 17, 22, 28, 39, 45, 50, 56, 67, 73, 78, 84, 95, 101, 106, 112,..
Klp4: 5, 11, 22, 28, 33, 39, 50, 56, 61, 67, 78, 84, 89, 95, 106, 112,...
Sekarang, aku masih terhenti di angka 28. Aku sedang mencoba menemukan hubungan angka 28 dengan hal lain, misalnya suatu ayat dalam Al-Qur'an, atau apalah. Anda punya pemikiran tentang angka 28 ini? Atau Anda punya pemikiran lain tentang hal ini (kutak-katik tanggal - pen)? Silakan tinggalkan komentar Anda mengenai hal ini, kalau Anda berkenan.
ehh... ada anak ipebe lagi ngutik-ngutik matek... hehehehe,,
BalasHapusentah lah... kan gue gak bakal pernah ketemu matek lagi..
tapi bener nan, waktu gue swit sepentin, hari ulang taun gue sama pas gue dilahirin. Betewe, udah coba neliti kesamaan wetonnya belm? Gue lahir minggu kliwon. Pas umur 17 minggu kliwon juga atau minggu wage?
haa..
wajar aja kan kalo gak terbukti pada setiap orang. Kan ada tahun kabisat. Kalo orang lahir setahun sebelum tahun kabisat ma tiga tahun sebelum kabisat, pasti beda dong kelipatan-kelipatan setelahnya...mungkin orang-orang yang lu teliti kebetulan jarak tahun mereka lahir dengan tahun kabisat beda.. makanya hipotesis lu gak terbukti..
@halexblue: Makanya, aku lagi berpikir untuk meneliti (?) untuk taun selain Masehi, misalnya taun Hijriyah gitu... Atau mungkin taun Jawa... Cuman, karena taun Hijriyah dan tau Jawa ga umum dipake orang, jadinya aku males...
BalasHapuspusing, eh ngepost tuh pertimbangin otak pembaca donk ( apa gw jah yg kebegoan yah hahaha)....
BalasHapushttp://qie22.wordpress.com/
@qie: Aku kan cuma berbagi pemikiran...
BalasHapus