Selasa, September 03, 2013

Pulau Pramuka: Liburan + "Farewell Party" (Bagian 1)

(Tulisan ini merupakan bagian pertama dari catatan perjalanan ke Pulau Pramuka. Bagian berikutnya bisa diakses di sini)

Akhir pekan lalu (31 Agustus - 1 September 2013), saya bersama beberapa rekan kantor berkesempatan untuk berlibur di Pulau Pramuka, salah satu dari sekian banyak pulau di gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta. Perjalanan ini memang sudah direncanakan sejak jauh hari, bahkan sejak sebelum bulan Ramadhan. Walaupun begitu, hampir saja saya melewatkan kesempatan ini, karena beberapa hari sebelumnya kondisi kesehatan saya agak menurun. Alhamdulillah, saat H-1 kondisi badan saya membaik, sehingga saya bisa ikut pergi berlibur. Selain karena acara ini sudah diagendakan sejak jauh hari, ada alasan lain mengapa acara ini cukup sayang untuk dilewatkan.

Kami beranggotakan 11 orang, terdiri dari 7 orang lelaki & 4 orang wanita. Kami berangkat dari 2 titik awal yang berbeda. Tim yang satu, beranggotakan 4 orang, berangkat dari stasiun Jakarta Kota, karena berangkat menggunakan KRL (saya masuk dalam tim ini), sementara tim yang lain berangkat dari Kebayoran. Rencananya, kami akan menumpang kapal tujuan Pulau Pramuka yang berangkat dari Muara Angke sekitar jam 07.30. Hal ini berarti saya harus mengejar KRL keberangkatan pertama dari Bogor, dengan jadwal berangkat jam 4 pagi.

Singkat cerita, tim KRL sudah berkumpul di stasiun Jakarta Kota. Setelah itu, kami berempat keluar stasiun lewat pintu Utara, untuk kemudian mencari angkutan ke Muara Angke. Awalnya kami berencana untuk menyewa ojek sampai ke Muara Angke, tetapi ketika baru keluar stasiun kami bertemu dengan seorang pengemudi Bajaj yang menyanggupi untuk mengantar kami sampai ke Muara Angke. Jadilah kami berangkat ke Muara Angke menggunakan Bajaj. Anda bisa bayangkan seperti apa posisi duduk kami berempat di kabin belakang Bajaj, yang normalnya hanya cukup untuk 3 orang saja. Untungnya perjalanan ke Muara Angke hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Setelah sampai di Muara Angke, kami menunggu tim lain yang belum tiba.


Tim Bajaj Tim KRL

Setelah tim Kebayoran tiba di Muara Angke, kami langsung beranjak menuju dermaga untuk naik kapal penumpang yang akan membawa kami bersebelas menuju Pulau Pramuka. Saat itu kapalnya masih kosong, & kami memilih untuk duduk di lantai atas sebelah kanan tengah. Jam 07.45, setelah penumpangnya cukup banyak, kapal yang kami tumpangi berangkat. Kapal ini berhenti di tiga pulau, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, dan Pulau Pramuka. Perjalanan terasa cukup menyenangkan & mengasyikkan. Kami tiba di Pulau Pramuka sekitar jam 11. Setelah tiba di sana, kami langsung menghubungi petugas penyewaan homestay, sebut saja mas Beri, untuk diantarkan menuju homestay yang sebelumnya sudah dipesan. Homestay yang kami tempati berjarak agak jauh dari dermaga, tetapi cukup dekat dengan bibir pantai. Setelah sampai di homestay, kami diberitahu oleh mas Beri apa saja yang bisa dinikmati di pulau ini, diantaranya adalah bersepeda keliling pulau, snorkeling, diving, dan penyewaan kapal.


Kami, yang baru tiba di Pulau Pramuka

Setelah makan siang & sholat Dzuhur, sekitar jam 13.30, kami memutuskan untuk menyewa perahu untuk diantar ke snorkeling spot dan berkeliling ke beberapa destinasi. Tujuan pertama kami adalah snorkeling spot, di perairan Pulau Air (atau Pulau Ayer ya?). Dari kami bersebelas, hanya 5 orang yang turun ke laut untuk ber-snorkeling ria. Saya termasuk yang tidak ikutan turun, mengingat kondisi badan saya yang masih belum fit benar. Selain ber-snorkeling ria, kami juga mengambil beberapa foto di sini, termasuk diantaranya foto menggunakan teknik continuous motion. Jujur saja, ini kali pertama saya menggunakan fitur itu di kamera digital, walaupun saya sudah tahu fitur ini cukup lama (dan setelah pengalaman pertama ini, malah jadi ketagihan *halah*).


Para penunggu perahu

Para snorkeller

Ivan, lompat gaya bebas (continuous motion)

Setelah puas bermain air, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua, yaitu Pulau Semak Daun. Pulau ini berukuran cukup kecil (saat saya coba kelilingi, tidak sampai setengah jam sudah selesai), ditumbuhi oleh pepohonan berdaun mirip semak (& that's why the name is "Pulau Semak Daun", I suppose?), serta hanya memiliki 2 bangunan saja, yang satu berdinding tembok & yang lain berdinding bilik. Pengunjung pulau ini ada yang bermain di pantainya, ada juga yang mendirikan tenda untuk camping. Melihat tenda bertebaran, seorang rekan sempat berangan-angan untuk suatu hari nanti camping juga di pulau ini.


Beberapa kenampakan alam di Pulau Semak Daun

Setelah puas menikmati keindahan alam Pulau Semak Daun, kami melanjutkan perjalanan ke tempat penangkaran hiu, yang terletak tidah jauh dari Pulau Pramuka. Penangkaran ini dibangun di atas sebuah pulau kecil, & ikan-ikan yang ditangkarkan diletakkan dalam keramba laut. Eh, ikan-ikan? Ya, ternyata tidak hanya ikan hiu yang terdapat di sana. Ada juga beberapa jenis ikan lainnya. Tetapi tentu saja ada ikan hiunya.


Beberapa foto ikan penghuni penangkaran hiu

Setelah puas melihat ikan, kami kembali ke Pulau Pramuka. Setibanya kembali ke Pulau Pramuka, waktu menunjukkan jam 17.20. Para lelaki belum sholat Asar, sementara para wanita sudah menjama' sholat Asar mereka. Jadilah kami berpisah, para lelaki pergi ke masjid, sementara para wanita kembali ke homestay. Sepulang dari masjid, kami para lelaki terpikir untuk melihat sunset di dermaga. Sempat terpikir untuk mengajak para wanita untuk menikmati sunset, tetapi ketika kami sampai di dermaga mataharinya sudah keburu tenggelam & tertutup oleh awan. Jadilah kami hanya berfoto-foto geje di sana.


Lelaki Geje Pengejar Sunset *eh


(Bersambung ke bagian berikutnya.)

6 komentar:

  1. Keren gan, itu yang continuous motion ...
    keep posting yaaa gans ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woke gan. Ditunggu aja tulisan berikutnya :D

      Hapus
  2. continuous motionnya bikin turun pasaran tuh gan :D

    BalasHapus
  3. hahaha, lucu lucu. Pegawai DO kocaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini salah satu sisi lain dari pegawai DO. Masih banyak sisi lain yang belum terekspos, hahaha...

      Hapus