Kamis, September 05, 2013

Pulau Pramuka: Liburan + "Farewell Party" (Bagian 2)

(Tulisan ini merupakan bagian kedua dari catatan perjalanan ke Pulau Pramuka. Bagian sebelumnya bisa diakses di sini)

Saat Magrib menjelang, kami berkeliling untuk mencari ikan segar, karena rencananya di malam hari kami akan membakar ikan. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya kami mendapatkan 6 ekor ikan "tengkek" (maksudnya ikan selar tetengkek ya?) & 3 ekor ikan bandeng laut. Untungnya, si ibu penjual ikan bersedia membersihkan & membumbui ikan yang kami beli, serta meminjamkan jepitan untuk membakar ikan (kami sempat khawatir tidak jadi membakar ikan karena tidak bawa alat bakarnya). Setelah membersihkan diri, makan malam, serta mengambil ikan yang sudah dibersihkan & dibumbui, sekitar jam 20.30 kami keluar dari homestay menuju daerah pantai untuk membakar ikan.

Awalnya, daerah pantai yang akan kami gunakan sebagai arena membakar ikan adalah pantai di sisi timur. Akan tetapi, ketika kami mendatangi daerah pantai timur, keadaannya tidak memungkinkan untuk dijadikan arena bakar-bakaran. Karena itu, kami memutuskan untuk bakar-bakaran di daerah Tanjung Pengantin (well, jangan tanya kenapa namanya demikian, saya juga tidak tahu :P). Setelah tiba di tempat bakar-bakaran, hal pertama yang dilakukan adalah menyalakan api untuk membakar ikan. Untungnya rekan kami, sebut saja Panji, sudah menyiapkan bahan bakarnya, yaitu arang briket, yang berbentuk seperti batu oval. Tetapi, untuk menyalakan briket ini tidak semudah yang dikira. Proses menyalakan briket ini agak lama, bahkan api starter-nya sempat mati beberapa kali, karena angin yang berhembus cukup kuat. Karena proses menyalakan briket agak lama, Panjipun sempat jadi bulan-bulanan kami, dengan kalimat-kalimat seperti, "Wah Nji, ini batu ya yang lo bawa? Ga nyala-nyala nih... :D", dll. Bahkan, saat orang-orang di sekitar sudah selesai dengan urusan bakar-bakaran, api kami belum juga menyala. Sekitar 15 menit setelah mulai bakar-bakaran, akhirnya arang briketnya menyala juga, itupun setelah dibantu dengan siraman bensin, yang didapat dari lapak tetangga. Tak lama kemudian acara langsung dilanjutkan dengan acara bakar ikan. Acara bakar ikannya sendiri berlangsung selama sekitar 45 menit. Setelah selesai bakar-bakaran, ikan hasil bakaran langsung kami serbu habis.


Bakar arang, bakar ikan, & makan ikan

Setelah selesai makan ikan, tibalah pada acara "utama", yaitu "farewell party". Acara ini ditujukan kepada rekan kami, sebut saja Dhina, yang baru saja resign dari kantor kami, karena diterima bekerja di salah satu bank. Acara ini digelar karena ke depannya kami mungkin tidak akan sering bertemu dengan Dhina, apalagi jika sudah berkutat dengan kesibukan masing-masing. Dalam sesi ini, kami menyaksikan bersama-sama slideshow kumpulan foto kenangan & kesan-pesan untuk Dhina. Durasi pemutaran slideshow ini tidak terlalu lama, yaitu sekitar 8 menit. Bagi saya, inilah alasan kedua mengapa momen liburan ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Sekitar jam 22.45, setelah selesai menyaksikan slideshow, kami membereskan peralatan bakar-bakaran, kemudian pulang ke homestay untuk beristirahat.


Nonton slideshow foto

Kegiatan di hari Minggu pagi diawali dari jam 5.30. Ketika itu, cahaya matahari sudah sedikit terlihat di langit. Kiranya kami ketinggalan momen sunrise. Hanya sebagian dari kami yang keluar untuk menikmati suasana pagi hari, sementara yang lain tetap tinggal di homestay. Saya & rekan yang lain langsung menuju pantai sebelah timur, sedikit berharap masih bisa merasakan momen sunrise. Sesampainya di pantai, ternyata matahari belum sepenuhnya keluar dari peraduannya, karena langit waktu itu agak berawan. Jadilah kami memfoto & berfoto dengan sang surya, sembari bercengkrama dengan biota laut yang kami temui di bibir pantai.


Berfoto dengan sang surya & kelomang/kumang

Setelah puas menikmati pemandangan mentari pagi, kami kembali ke homestay. Rekan-rekan wanita yang tidak ikut jalan-jalan tengah mempersiapkan menu sarapan. Yang lelaki? Ada yang jadi tukang rusuh dapur, ada yang bermain PES (heran, liburan ke pulau, bukannya menikmati keindahan pulau, kok sempet-sempetnya main PES?), ada juga yang bermalas-malasan. Setelah menu sarapan siap, kamipun sarapan ditemani Doraemon.

Setelah sarapan, kami berencana untuk berjalan-jalan keliling Pulau Pramuka, sekalian mampir ke penangkaran penyu. Akan tetapi, sebelum itu, mumpung waktunya masih luang, kami memutuskan untuk menghitung pengeluaran bersama & berapa besar iuran yang harus dibayar per orang, sementara rencana ke penangkaran penyu ditunda menjadi selepas bersih-bersih. Di sinilah saya, ehem, "dimiskinkan", literally. Karena sebelum berangkat saya lupa mengambil uang di ATM, saya hanya membawa uang dengan jumlah yang pas-pasan. Sebenarnya uang iuran sudah ditagih pada hari sebelumnya, tetapi hanya sebatas untuk bayar homestay, sewa kapal, & beli ikan, sementara item yang lain belum diperhitungkan. Sebenarnya di Pulau Pramuka terdapat ATM, tetapi untuk bank-bank yang tergabung dalam kelompok ATM Bersama, & saya tidak memiliki kartu ATM Bersama. Setelah penagihan, isi dompet saya tinggal selembar antasari & dua keping bunga melati. Mau tidak mau saya pun pinjam uang ke rekan lain agar dapat naik kapal untuk pulang ke Jakarta -_-"

Selepas hitung-hitung uang, agendanya adalah bersih-bersih, agar nanti bisa langsung ke dermaga selepas dari penangkaran penyu. Karena terlalu santai saat bersih-bersih, walhasil sampai jam 11 belum semuanya selesai melakukan bersih-bersih. Sekitar jam 11.20, mas Beri menghubungi Panji, memberitahukan bahwa kapal menuju Muara Angke akan segera datang, dan akan berangkat pada jam 12. Kontan saja kabar ini membuat kami agak kaget, terlebih karena salah seorang rekan kami, sebut saja Fahmy, belum selesai dandan bersih-bersih di kamar mandi. Setelah semuanya selesai beres-beres, sekitar jam 11.50 kami berangkat meninggalkan homestay menuju dermaga. Karena sudah cukup siang & takut ketinggalan kapal, rencana mampir ke penangkaran penyu kami batalkan.

Sampai di dermaga, sekitar jam 12, kami sampai di dermaga. Di sana, mas Beri sudah menunggu kami, pun kapal yang akan kami naiki, yang sudah dipenuhi oleh penumpang. Walaupun ada kapal lain yang masih kosong, mas Beri menyarankan kami untuk naik kapal yang sudah penuh tersebut. Apa boleh buat, kami menurut saja. Kebetulan kami dapat tempat di lantai bawah sebelah tengah, tepatnya di dekat mesin. Tak lama setelah kami naik, kapalpun berangkat.

Perjalanan naik kapal kali ini sangat berbeda dengan waktu berangkat. Saat berangkat, perjalanan diisi dengan pemandangan indah, ayunan kapal yang membuat ngantuk, & hembusan angin yang semilir. Saat pulang, perjalanan diisi dengan getaran mesin kapal (yang mirip dengan mesin Bajaj) & goyangan gelombang laut yang cukup kuat. Belum lagi jika kapal memecah gelombang laut, membuat percikan air laut mampir ke dalam lambung kapal. Sudah bisa ditebak, obat anti mabok, minyak angin, & kantong kresek jadi komoditas paling dicari. Kantong kresek? Ya, mereka yang tingkat mual karena mabuk lautnya terlampau tinggi biasanya akan berujung pada m*nt*h (maaf disensor, agar tidak terlalu vulgar mari gunakan istilah "jackpot"). Bahkan salah satu rekan kami, sebut saja Ridwan, juga ikut mendapatkan "jackpot". Tidak hanya sekali, Ridwan mendapatkan "jackpot" bahkan sampai tiga kali. Hal ini karena perut Ridwan sudah terisi makanan saat sebelum berangkat, yang sebenarnya menghabiskan makanan sisa sarapan. Untung saja rekan yang lain tidak sampai dapat "jackpot" juga.

Tiga jam setelah berangkat dari Pulau Pramuka, kapal kami tiba di Muara Angke. Setelah turun dari kapal, tim KRL & tim Kebayoran berpisah. Kami tim KRL melanjutkan perjalanan dengan naik "odong-odong" menuju stasiun Jakarta Kota, sementara tim Kebayoran naik angkot ke Grogol. Setelah sampai di stasiun Jakarta Kota, mengambil uang, makan sore, & sholat, kami tim KRL berpencar naik KRL tujuan rumah masing-masing. Dengan demikian, berakhir pula perjalanan kali ini. Sebuah perjalanan yang mengasyikkan, menyenangkan, melelahkan, & semoga akan tetap terkenang sepanjang masa *halah*. Kapan lagi ya bisa liburan seperti ini? Someday, maybe?


Tim KRL, mampir ke American Warteg dulu

Sebagai penutup, berikut ini adalah oleh-oleh dari kami untuk seorang rekan yang kemarin tidak bisa ikut liburan karena ada tugas kuliah. Semoga di jalan-jalan edisi berikutnya yang bersangkutan bisa ikut serta :D

4 komentar: