Jumat, November 07, 2008

Walikota Bogor Berikutnya Adalah....

Terlalu lama berkutat di Dramaga, membuatku tidak mengetahui kabar terbaru dari Kota Bogor tercinta. Sebentar, ada yang salah pada kalimat pertama tadi. Sebenarnya bukan karena kelamaan di Dramaga sehingga berita tentang Kota Bogor yang kudapat tidak update, melainkan karena aku sendiri yang tidak mencari update berita tentang Kota Bogor. Jadi, siapa yang salah? Sudahlah, tak usah dibahas panjang lebar, nanti merembet menjadi ketambahan tinggi lagi, dan akhirnya menjadi volum balok (apaan sih?). Atau volum limas? (Duh...)

Anyway, akhirnya Pilkada Kota Bogor, yang berlangsung pada tanggal 25 Oktober lalu, telah mencapai titik final. Hari Kamis kemarin, tanggal 30 Oktober 2008 silam, KPU Kota Bogor mengumumkan siapa yang berhak memimpin Kota Bogor sampai tahun 2014 kelak. Bisakah Anda menebak, siapakah pasangan Walikota dan Wakil Walikota yang akan membawa Kota Bogor nantinya?

Ternyata, pemenangnya adalah...Tunggu dulu, kita baca dulu beritanya.

Tanggal 30 Oktober 2008, bertempat di Gedung Kemuning Gading Bogor, KPU Kota Bogor mengadakan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pilkada Kota Bogor yang diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2008. Keputusan rapat tersebut,
KPU mengumumkan dan menetapkan pasangan nomor lima, Diani Budiarto dan Ahmad Ru'yat, sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota yang berhak memimpin Bogor pada periode 2009-2014.

Hasil penghitungan menunjukkan, pasangan Diani-Ru'yat mengungguli pasangan lainnya dengan perolehan suara sebanyak 246.437 (63,84 %), jauh dari perolehan pasangan calon lainnya. Di urutan kedua, ada pasangan Dody Rosadi-Erik Irawan Suganda (Do’a) yang memperoleh 60.040 suara, diikuti Syafe’i-Akik (SADAR) dengan 33.490 suara, Ki Gendeng Pamungkas-Acmad Chusaeri (KGP-Cs) dengan 26.117 suara, dan terakhir Iis Supriatini-Ahani (INI) 19.935 suara.

Sebenarnya, kemenangan pasangan nomor lima ini sudah diprediksi bahkan sebalum Pilkada berlangsung. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya partai politik yang mendukung pasangan ini, diantaranya PDI-P, Golkar, dan PKS.

Akhirnya, aku ingin mengucapkan, selamat bagi Walikota dan Wakil Walikota terpilih, mudah-mudahan dapat membawa Kota Bogor ke arah yang lebih baik lagi.

Oh iya, kalau Anda ingin melihat beritanya lebih lengkap, klik saja disini, atau disini.

Senin, November 03, 2008

Sosum, oh Sosum....

Akhirnya, UTS yang ditunggu telah tiba. Ujian Tengah Semester Ganjil IPB kali ini berlangsung dari hari ini, 3 November 2008, sampai dengan tanggal 14 November 2008. Mata kuliah yang diujikan tentunya berbeda (jelas...), tergantung tingkat dan jurusan masing-masing mahasiswa.

Kami (aku dan teman-teman), yang masih "terjebak" dalam TPB (Tingkat Persiapan Bersama), pun ikut dalam "pesta rakyat" ini, tentunya dengan mata kuliah yang sedikit banyak masih ada sangkut pautnya dengan pelajaran SMA. Karena itu, bisa dimaklumi kalau tahun pertama IPB sering disebut "kelas 4 SMA".

Jauh hari menjelang UTS, jadwalpun ditempel dimana-mana di tempat-tempat tertentu. Untuk TPB, jadwal hanya disediakan di depan LSI. Seperti teman-teman yang lain, akupun ikut mencatat jadwal UTS untuk kelasku, yang kebetulan semester ini hanya "berisikan" 5 mata kuliah, yaitu PIP (Pengantar Ilmu Pertanian), Sosum (Sosiologi Umum), PKn, Bahasa Inggris, dan Fisika. Nah, dengan jadwal yang sedemikian rupa, beberapa temanku, yang berasal dari Jawa Barat dan sekitarnya, sudah merencanakan hari kepulangan mereka ketika libur pasca-UTS, karena jadwal untuk kelasku berakhir tanggal 11 November. Namun ternyata, impian teman-temanku itu harus mereka pendam lagi.

Jum'at kemarin, sebuah kabar datang menghampiri Asrama Putri, Rusunawa, dan Asrama Putra. Kabar itu kurang lebih berbunyi:
"Berhubung rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan datang ke IPB dalam rangka acara Dies Natalis IPB ke-45 pada tanggal 4 November 2008, maka jadwal Ujian Tengah Semester Ganjil untuk mata kuliah Ekonomi Umum dan Sosiologi Umum bagi mahasiswa TPB diundur menjadi:
- Ekonomi Umum: Rabu, 12 November 2008
- Sosiologi Umum: Jum'at, 14 November 2008
Dan bagi mahasiswa TPB yang ingin mengikuti acara tersebut harap mendaftar ke SR (Senior Residence) masing-masing."
Tak dapat dipungkiri lagi, kabar itu membuat beberapa temanku yang sudah berencana untuk pulang ke tempat asalnya selepas UTS menjadi terpukul, dan membatalkan rencana kepulangannya.

"Kenapa UTS Sosum dipindahin jadi hari Ju'mat minggu kedua sih? Gue ga jadi balik deh...", rutuk beberapa temanku. Sebenarnya aku juga agak merasa kecewa dengan keputusan ini. Kenapa tidak dipindah menjadi hari Jum'at minggu ini, 7 November, saja? Kalau tetap tanggal 14, jadinya kan masa liburku berkurang....

Rabu, Oktober 22, 2008

PILKADA Kota Bogor...

25 Oktober 2008 besok, adalah hari yang (mungkin) cukup bersejarah bagi kota Bogor. Mengapa? Karena pada tanggal itu, yang bertepatan dengan hari Sabtu, segenap warga kota Bogor, yang sudah cukup umur tentunya, akan menentukan nasib kota Bogor ke depannya melalui Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) kota Bogor. Ini merupakan pemilihan Walikota, juga wakilnya, pertama yang dilaksanakan di kota Bogor (ya iyalah...).

PILKADA kali ini diikuti oleh lima pasangan calon Walkota dan Wakil Walikota. Kelima pasangan calon pemimpin kota Bogor tersebut adalah,

1. H. Syafei Bratasendjaja - Drs. H. Akik Darul Tahkik (SADAR)
2. H. Imam Santoso (Ki Gendeng Pamungkas) - H. Ahmad Chusaeri,MM,MA (KGP-Cs)
3. Dra. Iis Supriatini,M.Pd - dr. H. Ahani,Sp.PD (INI)
4. H. Dody Rosadi, M.Eng - H. Erik Irawan Suganda, MA (DOA)
5. Drs. H. Diani Budiarto - Drh. H. Ahmad Ru’yat, M.Si (Diani Ru’yat)

Nah, bagi Anda yang merasa sebagai warga kota Bogor dan diberi hak untuk memilih, gunakanlah kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya, karena satu suara Anda dapat menentukan nasib kota Bogor ke depannya. Dengar-dengar juga, hari Sabtu nanti kota Bogor akan diliburkan demi kelancaran proses PILKADA ini. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini untuk memilih calon Walikota dan Wakil Walikota yang sesuai dengan hati nurani Anda.

Akhir kata, mari sukseskan PILKADA Kota Bogor!

(semoga IPB Darmaga juga libur besok Sabtu...)

Sabtu, Oktober 04, 2008

Bogor - Tegal selama 15 jam?

Buat Anda yangmembaca judul tulisan ini dan kaget, janganlah kaget, karena memang kenyataannya seperti itu. Dan, aku ingin berkata, Subhanallah.... karena akhirnya aku merasakan sebuah hal yang biasanya tak kurasakan ketika mudik lebaran, yaitu....

MACET PANJANG!!!! Hahahahah....

Ya, akhirnya aku mengalami yang namanya macet panjang. Secara, selama bertahun-tahun mudik, belum pernah aku mengalami kemacetan yang seperti ini. Oke, ingin tahu ceritanya? Klik aja "Baca Selengkapnya"....

Hari Sabtu malam, tanggal 27 September 2008 kemarin, merupakan hari keberangkatanku mudik ke Jawa Tengah. Pada mudik kali ini, seperti mudik-mudik di tahun sebelumnya, aku akan mengunjungi beberapa tempat tujuan, dan tujuan pertama adalah kota Tegal. Sekitar pukul 9.30 malam, perjalananpun dimulai.

Tahun ini, kami (aku dan keluarga) mengambil jalur Tol Jagorawi - Tol JORR - Tol Jakarta-Cikampek - Subang - Sumedang - Majalengka - Cirebon - Brebes - Tegal. Sejak dari rumah sampai masuk Tol Jakarta-Cikampek, arus kendaraan lancar, walaupun ramai.

Hambatan mulai ditemui ketika masuk di kilometer 16 Tol Jakarta-Cikampek. Disana laju kendaraan mulai merayap pelan, sehingga bahu jalanpun dipakai untuk jalan juga. Dugaanku, hal ini disebabkan karena para pemudik ingin beristirahat di rest area (tempat istirahat), yang ada di km. 18, juga karena adanya penyempitan lajur. Ternyata, hal ini terulang lagi beberapa kali di rest area yang ada sepanjang Tol Jakarta-Cikampek. Akhirnya, keluar Tol menuju Sadang, Subang, lewat Tol Cipularang. Ketika keluar Tol Sadang, jam menunjukkan pukul 2 pagi. Sembari istirahat, kami sekalian makan sahur.

Perjalanan berikutnya, jalan terpantau lancar. Akhirnya, sampailah di Gerbang Tol Kanci. Ketika melaju di Tol Kanci, kami melihat beberapa kendaraan yang menuju ke arah Jakarta membawa banyak barang bawaan. Ini kan masih masa mudik, pikir kami. Beberapa menit kemudian, kamipun tahu penyebabnya. Ternyata, terjadi macet panjang di jalan Tol Kanci (jalan tol aja macet, bagaimana jalan biasa?). Kamipun memutuskan untuk berbalik arah. Tak lama kemudian, Om-ku menelepon. Katanya, Gerbang tol keluar Kanci macet sepanjang 6 kilometer (wow!). Lalu, kami mencoba mencari jalan alternatif menuju Jawa Tengah lewat daerah Sindanglaut. Perjalanan cukup lancar.

Sampai di Ciledug, daerah Cirebon (bukan Tangerang!), hampir perbatasan Jawa Barat - Jawa Tengah, terjadi macet lagi. Kemudian, perjalanan lancar kembali. Terakhir, kemacetan Terjadi di Ketanggungan, daerah Brebes, yang merupakan jalur alternatif menuju Purwokerto. Macet disini diakibatkan oleh banyaknya kendaraan pemudik yang memilih lewat jalur alternatif ketimbang jalur utama, juga karena ketidaksabaran para pemudik yang lewat jalan itu, sehingga lalu lintas menjadi sangat padat.

Akhirnya, pukul 12.30 siang tanggal 28 September 2008, hari Minggu, kami sampai di rumah mbahku. 15 jam sudah kami berkendara pada hari itu. Rasanya capek sekali.... Hahhhh....